Perkataan mengandung kuasa untuk menghidupkan atau mematikan. Pada mulanya Allah menciptakan hal-hal baik, dan kita seharusnya mengikuti teladan-Nya.
Firman Tuhan berkata, Perut orang dikenyangkan oleh hasil mulutnya; ia dikenyangkan oleh hasil bibirnya. Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya akan memakan buahnya (Amsal 18:20-21).
Dari penelitian cermat terhadap ayat-ayat ini dikatakan dengan jelas bahwa perkataan kita memiliki akibat. Ada yang membawa kabar baik dan ada yang membawa kabar buruk. Saat kita membuka mulut untuk berbicara, kita perlu menyadari kuasa perkataan kita.
Pikiran kita menjadi perkataan kita, dan itu merupakan salah satu sebab utama iblis menaruh pikiran-pikiran negatif di dalam diri kita. Dia tahu jika kita menerimanya sebagai pikiran kita sehingga akhirnya kita mengatakannya, hal itu akan memberinya pintu terbuka yang dia butuhkan untuk melakukan pekerjaan kotornya di dalam hidup kita.
Siapa memelihara mulut dan lidahnya, memelihara diri dari pada kesukaran (Amsal 21:23).
Godaan terbesar di dunia adalah membicarakan apa yang kita lihat dan rasakan tetapi Tuhan ingin agar kita berbicara tentang apa yang benar menurut firman-Nya. Firman Tuhan di atas realita (kenyataan hidup kita).
Bangsa Israel menghabiskan waktu 40 tahun di padang gurun yang seharusnya menurut penelitian para ahli geografi perjalanan dari Mesir ke Kanaan hanya berjarak 800km dan jika berjalan kaki hanya 25 hari saja. Mereka memiliki banyak masalah, dan masalah terbesar mereka adalah bersungut-sungut. Mereka bersungut-sungut setiap kali segala sesuatu tidak berjalan sesuai dengan keinginan mereka.
Padahal Tuhan menginginkan agar kita memuji dan bersyukur kepada-Nya selagi kita berada di padang gurun kehidupan juga di puncak-puncak gunung.
Perkataan kita saat ada masalah dapat membantu kita menentukan berapa lama kita akan terperangkap didalamnya. Ini mungkin terdengar aneh bagi kita, tetapi perkataan kita memang memiliki kuasa.
Roma 4:17 berkata kita melayani Allah yang menjadikan apa yang tidak ada menjadi ada. Allah melihat apa yang Dia inginkan agar terjadi dan membicarakannya seolah hal itu telah terjadi.
Kita harus melihat dengan mata iman . Iman melihat sebagai realita apa yang tidak dapat dilihat atau dirasakan secara jasmani. Iman membutuhkan janji-janji Allah dan bertindak seolah-olah itu terwujud.
Jika kita memilki masalah dan kita sungguh-sungguh percaya Allah akan membebaskan kita, kita sekarang bisa bahagia. Kita tidak perlu menunggu sampai kita melihat suatu perubahan karena kita memilkinya di dalam iman. Kita tahu di dalam hati kita bahwa Allah sedang bekerja bagi kita.
Kita harus mengatakan firman dan melakukannya dengan sengaja sebagai bagian dari disiplin rohani. Ini merupakan suatu hal terpenting untuk memperbaharui pikiran dan mengubah kehidupan kita.
Firman Allah adalah pedang roh. Firman Allah adalah senjata terhebat yang harus kita gunakan untuk melawan iblis. Iblis takut dan gentar akan firman Allah. Dalam Lukas 4 kita melihat waktu Yesus dicobai iblis, Dia ada di padang gurun, Dia tidak makan, dan iblis menaruh berbagai pikiran kepada-Nya. Setiap kali iblis berdusta kepada Yesus, Yesus berkata "Ada tertulis" lalu mengutip sebuah ayat dengan lantang yang menyanggah dusta itu.
Apakah kita memperhatikn perkataan kita? Jika kita bersedia, kita akan menemukan bahwa kita mengatakan banyak hal yang kita tidak inginkan terjadi dalam hidup kita.
Berbicara di dalam iman merupakan bagian dari hidup kita yang baru, maka mulailah sekarang. Kita dapat mengatakan hal-hal seperti ini:
Tuhan mengasihi saya
Tuhan memiliki rencana yang indah bagi saya
Saya dipenuhi dengan kebaikan Tuhan
Apapun yang saya kerjakan pasti berhasil
Tuhan membuka pintu-pintu yang benar bagi saya dan menutup pintu-pintu yang salah
Saya berjalan dalam hikmat Tuhan
Saya dipenuhi damai
Saya penuh dengan sukacita
Sesuatu yang baik akan terjadi pada say hari ini
Semua anak-anak saya mengasihi dan melayani Allah
Pernikahan saya semakin baik dari hari ke hari
Masa depan saya penuh dengan harapan
Saya menjadi berkat kemana pun saya pergi
Daftar tersebut bisa saja tanpa akhir. Pastikan apa yang kita katakan adalah apa yang dikatakan oleh firman Tuhan. Bersepakat dengan Tuhan akan membukakan berkat-berkat-Nya dalam kehidupan kita. Kesepakatan ini akan mewujudkan renacana Tuhan dan iblis tidak dapat berbuat apa-apa untuk menghentikannya.